Ayurisya Dominata
Hadir sebagai Narasumber kegiatan ini, Tim dari AAKI seperti Dr. phil. Iskhak Fatonie, MA, Ph.D, yang juga berprofesi sebagai Public Policy Advocacy Lead, SKALA-DFAT, Aflakhur Ridlo, MSc, PhD Steering Board, AAKI, dan Ayurisya Dominata, S.IP.,M.A., Ketua Seksi Policy Conference AAKI 2023, yang juga Analis Kebijakan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang hadir sekaligus memberikan penjelaskan teknis tentang prosedur submit naskah dan lainnya.
Menjelang 2nd AAKI Munas dan Policy Conference 2023, Tim Seksi Policy Conference AAKI menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis atau konsultasi penyusunan naskah kebijakan Policy Brief pada 27 Januari 2023, secara Virtual melalui Zoom Meeting. Acara ini cukup menarik minat dan antusiasme para peserta, terbukti kegiatan yang awalnya hanya ditargetkan untuk 20 peserta yang mempunyai naskah siap submit pada Policy Conference AAKI 2023, saat acara bertambah menjadi lebih dari 60 peserta calon penulis naskah kebijakan. Mereka terdiri dari Pejabat Analis Kebijakan juga Non Analis Kebijakan yang tersebar dari berbagai Instansi Pusat dan Daerah di Indonesia.
Dari hasil diskusi ini diperolah kesimpulan bahwa untuk dapat Menyusun Policy Brief yang baik, maka pertama-tama seorang Analis Kebijakan harus paham tugas dan perannya sebagai jembatan advokasi dan penyalur aspirasi dari publik (masyarakat) kepada pemerintah. Selanjutnya dijelaskan bahwa Policy Brief berbeda dengan tulisan lainnya karena sifatnya yang ditujukan untuk mempengaruhi dan meyakinkan audiens non-akademik (pejabat publik, lembaga negara, dan organisasi tertentu) sebagai pengambil keputusan atau pembuat kebijakan bahwa positioning policy brief adalah tepat. Ringkasan hasil analisis kebijakan harus padat, jelas, dan netral yang berfokus pada isu tertentu yang membutuhkan perhatian pengambil kebijakan yang memaparkan alasan/rasional pemilihan alternatif kebijakan tertentu yang ada pada tataran perdebatan kebijakan. Selain itu, naskah kebijakan juga berfungsi sebagai strategi untuk membangun bukti berdasarkan analisis sebagai argumentasi dalam debat kebijakan untuk mendapatkan solusi terbaik permasalahan masyarakat, dan merupakan media komunikasi yang ditulis secara efisien dikarenakan target audiens nya tidak mempunyai banyak waktu untuk membaca banyak halaman. (Ayurisya, 2023).