Bertempat di Gedung B.J. Habibie Lantai 24, Jl. MH Thamrin No 8, Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) melakukan pertemuan dengan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Ka. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. pada hari Senin (16/3/2020).
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua AAKI, DR. Ing. Totok Hari Wibowo, M.Sc (Analis Kebijakan Kemenko Perekonomian), didampingi Anggota Dewan Pakar AAKI, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA (Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta); Wakil Ketua Komite Etik dan Profesi AAKI,Muhamad Hanan Rahmadi, S.Sos., M.Si (Kemenpan RB); Anggota Komite Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan AAKI, Ayurisya Dominata, S.IP, M.A (Analis Kebijakan LIPI), Anggota Komite Humas dan Publikasi, AAKI, Irawati, S.Sos, M.A.
Pertemuan tersebut sangat penting untuk memperkenalkan AAKI dengan tugas dan fungsinya kepada pembuat kebijakan di tingkat nasional (level macro). Ini menjadi kesempatan emas untuk membangun jejaring (networking) antara AAKI dengan Kementerian Ristek dan Teknologi/BRIN .
Pada pertemuan tersebut membahas tentang kondisi dan isu-isu terkini kebijakan Riset dan Teknologi di Indonesia serta kemungkinan membangun solusi dan kebijakan berkualitas yang dapat dikolaborasikan antara AAKI dengan Kemenristek/BRIN. Hal tersebut sejalan dengan visi AAKI yaitu untuk “Mewujudkan Kebijakan Berkualitas dan Akuntabel yang Berorientasi pada Kepentingan Masyarakat, Kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia”.
Isu-isu kebijakan yang dibahas antara lain: pertama, kebijakan de-eselonisasi pejabat struktural Eselon 3 dan 4 menjadi jabatan fungsional di semua Kementerian/Lembaga termasuk di Kemenristek/BRIN. Kedua, tentang pertumbuhan dan perkembangan wirausaha baru berbasis teknologi. Isu ini sangat krusial dalam menciptakan ekosistem inovasi dan investasi di daerah serta membangun sinergitas kebijakan antara pusat dengan daerah.
Sebagai Organisasi Profesi, AAKI bertugas membina, melatih, sekaligus juga melindungi anggota Analis Kebijakan di seluruh Indonesia. Kolaborasi antara AAKI dengan Kemenristek/BRIN menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas kebijakan dan memaksimalkan potensi para Analis Kebijakan yang tersebar di pusat dan daerah dalam rangka memproduksi rekomendasi kebijakan yang berkualitas pada sektor-sektor tersebut.
Kebijakan adalah pengisi relung (filler) yang perlu dan penting dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan pembangunan. Ke depan kolaborasi antara AAKI dengan Kemenristek/BRIN sangat diperlukan untuk memulai dari pengidentifikasi kesenjangan (gap) hingga rekomendasi kebijakan untuk mengisinya.
(#Litbang4, #Komaskasi5- #1-3)